Cari Blog Ini

Minggu, 30 November 2014

Monet - Pelukis Legendaris Aliran Impresionisme

Salah satu tokoh pelukis dari aliran impresionisme yang terkenal adalah Claude Monet. 


Claude Monet, seorang pelukis beraliran impresionisme kelahiran Paris, 14 November 1840. Pada usia lima tahun, keluarganya pindah ke Le Havre. Bakat Monet sebagai seorang pelukis telah terlihat sejak ia masih anak-anak.  Pada umur lima belas tahun, ia  sudah mampu menghasilkan sejumlah uang dari hasil kegemarannya  sekaligus pekerjaannya sebagai karikaturis lokal. 

Perkenalannya dengan salah satu pelukis dari Le Havre, telah mampu menarik perhatiannya kepada seni lukis. Diawal karirnya antara tahun 1865 dan 1866, lukisan Monet berhasil di terima oleh salah satu pameran lukisan yang bernama “Salon” dan beberapa lukisannya mulai terjual.
Namun, hasil karya yang disukai oleh banyak ktitisi bukanlah jenis lukisan yang ingin dibuatnya. Akibat mempertahankan gaya independennya, kehidupan Monet pun jatuh bangun. 

Kehidupannya ini terus berlanjut sampai ia menikahi Camille. Pernikahan ini membuat Monet diasingkan oleh keluarganya. Camille, istri Monet tidak begitu disukai oleh keluarga Monet.
Ketika Monet kekurangan uang, ia dengan terpaksa harus meninggalkan Camille sementara waktu dan pulang kerumah keluarganya. Sayangnya, Camille harus meninggal di usia muda akibat penyakit  serta meninggalkan hasil buah cinta mereka berdua, seorang anak laki-laki yang bernama Jean.

Monet kemudian menikah kembali dengan seorang wanita yang bernama Alice Hoschede, yang mempunyai enam orang anak dari suaminya terdahulu. Bersama Alice, Monet membesarkan anaknya dan anak Alice. 

Air , alam pedesaan, serta bunga bakung memberi banyak inspirasi untuk Monet sebagai objek lukisannya. Meski Monet tidak belajar seni secara formal, dan bakatnya tidak di dukung oleh keluarganya, ia mempunyai keteguhan hati dan rasa percaya diri yang kuat akan bakat serta karya yang dihasilkannya.

Hingga akhir hayatnya Monet tetap melukis dan tak henti –hentinya mengagumi bunga bakungnya. Ia telah memberikan sumbangan besar kepada dunia dengan memindahkan alam yang berlalu cepat ke dalam bentuk seni yang indah dan abadi.

Berikut ini beberapa lukisan karya dari Claude Monet :


Lady In The Garden
1867
32” x 39”
Cat minyak pada kanvas
Hermitage,St.Petersburg


Lukisan yang  indah ini dibuat ditaman milik bibi Monet, dan sang wanita yang disebut pada judulnya adalah Jeanne-Marguerite Lecadre, saudara sepupunya. Ibu Monet meninggal di tahun 1857, yang kemudian disusul oleh Jacques Lecadre, kakak iparnya sekaligus mitra ayah Monet, Alphonse.
Kemudian keluarga Monet pindah ke kediaman Lecadre di Le Havre, dan Alphonse meminta kepada janda Marie-Jeanne Lecadre agar merawat Monet, yang kehidupannya semakin sulit semenjak kehilangan ibunya. Menyadari adanya bakat besar dalam diri Monet, Marie-Jeanne menganjurkan agar sepupunya menjadi seorang pelukis. 
Ini adalah pilihan hidup yang cukup sulit. Sepuluh tahun kemudian, pada saat lukisan ini dibuat, pasangan hidup Monet yaitu Camile, tengah hamil di Paris. Camile tak disukai keluarga Monet dan pernah ditinggalkan Monet yang terpaksa harus pulang kerumah karena kekurangan uang.

The Basin At Argenteuil


1872
24” x 32”
Cat minya pada kanvas
Musee d’Orsay, Paris







Ditahun 1872, atas rekomendasi dari Manet, Monet tinggal di kota Argenteuil yang terletakdi tepi sungai. Manet, sebagai pelukis yang lebih tua dan tinggal di Gennevilliers di seberang sungai  Siene, juga memilihkan  rumah untuk Monet yang letaknya tak jauh dari sungai. 

Dengan cepat Argenteuil kehilangan sifat pedesaannya, tetapi yang paling disukai Monet adalah perahu-perahu yang ada disana. Sesungguhnya denyut kehidupan di tempat itu berada pada sungainya.

Monet dan Manet hampir setiap hari bertemu, dan mereka bersama-sama mengembangkan gaya melukis yang baru. Warna-warna murni yang diterapkan dengan tegas,mampu menangkap efek sinar matahari pada langit dan air dalam suasana yang seluruhnya baru.

Lukisan ini adalah salah satu dari banyak lukisan sungai Siene yang dibuat Monet, terutama pada setengah tahun pertama tahun 1870-an,
Awan, perahu, dan manusia, semuanya tampak hanyut pada hari Minggu yang damai ini.

The Luncheon

1873
63” x 79”
Cat minyak pada kanvas
Musee d Orsay, Paris



Makan siang telah selesai. Camile berjalan di bawah sinar mentari dengan seorang tamu tak dikenal. Sementara Jean bermain dibawah bayangan meja. Dari semua lukisan taman yang dibuat Monet selama tujuh tahun ia tinggal di Argenteuil, lukisan ini adalah lukisan yang paling besar dan paling berkesan.

Lukisan ini dibeli oleh Gustave Caillebotte, seorang pelukis dan kolektor kaya, yang pada tahun 1894 mewariskan  enam belas karya Monet kepada negara yang hanya menerima delapan karya Monet.

Ini adalah pemandangan yang penuh ketenangan yang sering dijadikan subyek oleh Monet pada awal karirnya. Hal yang menarik untuk diketahui adalah semua posisi dari setiap benda yang ada sebagai titik pusat lukisan ini, seperti gelas, teko kopi dari perak, buah-buahan, dan roti, semua tampak sama pentingnya bagi Monet seperti kekasihnya. 
Pada kenyataannya, sepanjang hidupnya sang pelukis terkenal suka pada makanan enak.

Wild poppies


1873
20” x 26”
Cat minyak pada kanvas
Musee d Orsay, Paris



Lukisan ini adalah lukisan yang terkenal di seluruh dunia dan mungkin yang paling disukai dari semua lukisan impresionis.

Ini adalah salah satu dari 240 lukisan kanvas yang dibuat monet selama tujuh tahun tinggal di Argenteuil. Sungai, perumahan, dan suasana pedesaan yang ada disekitar tempat yang indah dekat kota Paris ini memberikan banyak ilham dan kesenangan bagi Monet.

Dengan ditemani isteri yang setia, anak lelaki kecil, dan uang yang tiba-tiba mengalir dari hasil penjualan lukisan-lukisannya, dua tahun pertama kehidupannya di Argenteuil adalah saat yang membahagiakan bagi Monet.

Kesejahteraan dan kegembiraan terpancar dari lukisan ini, sehingga Monet menganggap lukisan ini disertakan pada pameran pelukis impresionis yang pertama tahun 1874. Lukisan ini kemudian dibeli oleh Jean-Baptise Faure, seorang yang memiliki penglihatan rabun jauh dan kolektor fanatik karya Monet.


woman with a parasol

1886
52” x 35”
Cat minyak pada kanvas
Musee d Orsay, Paris


Monet membuat tiga lukisan serupa dari wanita yang sedang memakai payung ini. Lukisan pertama dengan cantiknya menggambarkan Camille dan Jean di tahun 1875.

Dua lukisan lainnya yaitu woman with parasol dan Turned in the left, dilukisnya tahun 1886 dan menunjukkan bagaimana kuatnya bayangan Camille tetap melekat di hati Monet, walau pun sudah tujuh tahun ia meninggal.

Dua lukisan ini sebenarnya berpasangan. Pada lukisan kedua, payung di gambarkan mengarah ke kanan, sehingga cahaya lebih banyak mengenai wajah dan sosok tubuh sang model. Monet menggunakan sentuhan-sentuhan kuas yang tegas untuk menunjukkan bahwa awan diatas bergerak cepat pada hari yang berangin kencang itu.

Model lukisan ini adalah salah satu dari anak tiri Monet, yaitu Suzzane Hoschede, yang berpose di dekat kediaman mereka di Giverny. Ironisnya, sama seperti Camille, ia meninggal pada usia muda, saat ia masih 31 tahun. Monet terus mengagumi lukisan diri Suzzane sampai akhir hayatnya.

The Pond at Montgeron
1876-1877
68” x 76”
Cat minyak pada kanvas
Hermitage, St.Petersburg
  
Monet menghabiskan akhir pertengahan tahun 1876 sebagai tamu Ernest Hoschede di Chateau de Rotterburg di Montgeron, sebelah tenggara kota Paris. 

Selama ia tinggal disana, Sang Pengusaha Belgia yang merupakan salah satu kolektor pertama dari lukisan – lukisan impresionisme, meminta Monet membuat empat buah lukisan dekoratif untuk rumah pedesaannya yang mewah.

Berlawanan dengan banyak lukisan Monet  yang lain yang ditujukan untuk menangkap sifat dasar kontemporer, lukisan-lukisan yang dipesan ini tidak menghadirkan sesuatu yang baru dalam subyeknya.

Lukisan keempat yang paling kuat ini adalah pemahaman instrospektif Monet atas kolam rawa terpencil yang terletak di pekarangan rumah tersebut. Hanya setelah melihat lukisan ini dua kali, sebagian besar orang baru bisa melihat adanya gambar sosok-sosok manusia yang dilukis Monet di tepi rawa ini.









Blue waterlilies

1916-1919
79” x 79”
Cat minyak pada kanvas
Musee d Orsay, Paris


Sejak tahun 1890, Monet merasa khawatir jika gairahnya untuk melukis wajah air “bisa membuatnya gila.” Walaupun begitu, ia terus melukis kolam rawa bunga bakungnya sebanyak 236 kali, sampai akhir hayatnya tiga puluh tahun kemudian.


  

Segera setelah Perang   Dunia I meletus, sang pelukis bersama sahabatnya – seorang negarawan Perancis bernama Georges Clemenceau-memiliki gagasan untuk menyumbangkan serangkaian lukisan bunga bakung kepada negara Perancis sebagai peringatan damai. 

Telah diputuskan bahwa karya-karyanya itu akan ditampilkan di sebuah ruangan Orangerie of The Tuileries Paris. Lukisan yang ada disana adalah salah satu dari sekian banyak lukisan yang ditampilkan disana. 

Walaupun lukisan-lukisan tersebut  telah diselesaikan pada tahun 1922, namun mereka meninggalkan Giverny baru pada tahun 1926. Hal ini disebabkan karena Monet yang sadar akan arti penting lukisan-lukisan ini, ingin selalu berada didekat mereka agar ia bisa memperbaikinya di waktu luang.

PENGHARGAAN
Karya:
  • View At Rouelles, Le Havre 1858
  • Claude Monet - Mouth of the Seine, 1865
  • The Woman in the Green Dress, Camille Doncieux, 1866
  • Le déjeuner sur l'herbe, 1865–1866
  • Le déjeuner sur l'herbe, (right section), with Gustave Courbet, 1865–1866
  • Flowering Garden at Sainte-Adresse, 1866
  • Women in a Garden, 1866–1867
  • Woman in a Garden, 1867
  • Jardin à Sainte-Adresse, 1867
  • The Luncheon, 1868
  • Pheasant, 1869
  • The Magpie, 1868–1869
  • Seine Basin with Argenteuil, 1872
  • Jean Monet on his hobby horse, 1872
  • Camille Monet on a Garden Bench, 1873
  • The Artist's house at Argenteuil, 1873
  • Poppies Blooming, 1873
  • Train in the Snow, 1875
  • Madame Monet in a Japanese Costume, 1875
  • Woman with a Parasol, (Camille and Jean Monet), 1875
  • Camille Monet at her tapestry loom, 1875
  • Argenteuil, 1875
  • The Boat Studio, 1876
  • Saint Lazare Train Station, Paris, 1877
  • Rue Montorgueil, 1878
  • Vétheuil in the Fog, 1879
  • Camille Monet on her deathbed, 1879
  • Street in Vétheuil in Winter, 1879
  • Lavacourt: Sunshine and Snow, 1879–1880

Biografi Kagaya Yutaka (カガヤ)



Kagaya Yutaka lahir tahun 1968 di Saitama (sebelah utara Tokyo) Jepang, adalah seorang seniman digital yang terkenal untuk karya-karya lukisnya yang mendetail dan penuh warna warni yang spektakuler. Gambar-gambarnya seringkali memasukan elemen dengan kualitas yang fantastis dari segi pewarnaan dan kontras cahaya dan latar. Beberapa subjek favoritnya yang sering dijadikan objek dalam lukisannya adalah astronomi. Karya-karyanya yang terkenal fokus pada 3 topik utama: Celestial Exploring, Galactic Railroad dan Starry Tales. Kagaya sangat menyukai langit malam yang penuh bintang dan ia sering menggunakan warna biru dalam karya-karya  seninya.

Kagaya menghabiskan masa kecilnya dalam kekaguman terhadap bintang-bintang di angkasa, dan tak pernah berhenti menggambarnya. Dia mempunyai karir yang sukses sebagai seorang illustrator untuk majalah dan buku-buku astronomi, dan banyak diantara karya-karya pada akhirnya berubah menjadi teka-teki karena kerumitan dan keabstrakan karyanya. Sejak tahun 1996, dia bekerja eksklusif dengan media digital menggunakan macintosh, mungkin ini sebabnya dia tidak menanda-tangani karya-karyanya lagi.

Pada 23 Februari 2007, Kagaya merilis DVD berjudul Fantasy Railroad in the Stars (銀河鉄道の夜), bekerja sama dengan Kenji Mizawa, DVD nya berisi cerita tentang seorang anak laki-laki yang bermimpi mengembara menggunakan kereta melalui galaksi bima sakti. Ceritanya dinarasikan oleh artis kuwashima houko.

Tahun 2008, Kagaya mengadakan pameran yang memamerkan hasil karyanya di Kanada dan Korea Utara.

Kagaya lebih terkenal di Amerika Utara daripada di Jepang Negara kelahirannya sendiri, hanya karena ia menyukai gaya kebarat-baratan. Mungkin itu juga sebabnya kebanyakan model lukisannya berasal dari barat yang hanya mengerti sedikit bahasa jepang.

Kumpulan karya Kagaya Yutaka yang terkenal :

Zodiak

Aries

 Cancer

 Capricorn

Gemini

Leo

Libra

Pisces

Sagitarius

Scorpio

Taurus

Virgo
Aquarius



Selasa, 25 November 2014

Digambar Dengan Pensil, Lukisan-Lukisan Ini Nyata Banget

Lukisan adalah sebuah karya seni yang bisa dihasilkan oleh manusia. Namun memang, tidak semua orang yang terlahir di dunia ini dikaruniai bakat untuk menjadi seorang pelukis.
Bisa dibilang jika bakat menjadi pelukis adalah salah satu kelebihan istimewa yang membuat makhluk bernama manusia naik derajatnya. Namun ada juga beberapa pelukis yang mampu menembus bakatnya sehingga menghasilkan karya yang luar biasa menakjubkan.
Sebut saja nama-nama seniman seperti Ramon Bruin, Alessandro Diddi dan Fredo yang mampu membuat bakat melukis mereka menjadi naik ke sebuah level yang luar biasa keren. Melalui pensil, mereka bisa membuat lukisan itu tampak nyata dan mampu mengejutkan siapapun. Dilansir Bored Panda, ini dia contoh-contohnya:
(1) Kaca Mata
Bagi beberapa orang yang memakai kacamata, benda tersebut memang sangat penting. Namun sudah menjadi kebiasaan bagi pemakai kacamata bahwa mereka seringkali lupa meletakkan alat bantu mata tersebut. Kamu yang berkacamata mungkin tentu pernah merasa bingung dan lupa di mana menaruh kacamata kan?

Berdasarkan hal itu, seniman Carmenharada sepertinya ingin menggoda orang-orang yang selalu lalai memakai kacamata. Dia menggambar kacamata begitu mirip sekali dan jika diletakkan di meja, mungkin ada banyak orang yang tertipu dan mengira kacamata betulan padahal hanya lukisan pensil 3D.
(2)Miniatur Eiffel
Semua orang setuju jika menara Eiffel adalah simbol romantisme. Selama berdekade lamanya, menara yang menjadi ikon kota Paris itu memang tersohor karena menjadi lambang dari cinta. Tentu sangat menyenangkan bukan jika bisa mengajak sosok tercinta ke menara Eiffel? Namun memang, jarak yang jauh dan mahal mungkin menjadi salah satu penghalangnya.

Tetapi bagi Muhammad Ejleh, hal itu bukanlah mustahil. Memiliki bakat melukis, Ejleh menggambar menara Eiffel yang benar-benar tak seperti lukisan Eiffel pada umumnya. Hanya menggunakan pensil dan imajinasi 3D dirinya, Ejleh seakan menggambarkan miniatur Eiffel yang akan sangat cantik jika diletakkan di meja kerjamu.
(3)Tangan Monster
Anak-anak kecil tentu takut sekali dengan yang namanya setan atau monster. Kamu sendiri saat masih kecil tentu sering mendengarkan kisah-kisah seram seperti jika berbuat nakal saat mendekati petang, maka akan ada monster seperti contohnya Genderuwo yang menangkapmu. Memang sih, ide menakut-nakuti anak kecil selalu saja ada di benak setiap orang.

Namun Alessandro Diddi mampu membuat ide menakut-nakuti tidak hanya untuk anak kecil. Bahkan melalui lukisannya, Diddi bisa membuatmu ketakutan. Melalui pensil, dia menggambar sebuah tangan monster dengan kuku jari panjang dan tajam yang benar-benar tampak seperti nyata.
(4)Pohon Betulan?
Membayangkan berada di sebuah tanah lapang yang luas, lalu bermain dengan ayunan yang bergantung di batang pohon yang kokoh memang sangat menyenangkan. Rasanya kondisi relaksasi seperti itu akan begitu didambakan dan membuat kamu bisa merasa lebih fresh. Keinginan seperti itulah yang bisa kamu lihat dari lukisan ini.

Namun tentu saja Julia Barinova tidak melukis dengan cara biasa. Hanya menggunakan pensil dan kertas, Julia mampu memberikan pohon yang tampak nyata. Seakan batang pohon itu memang muncul menembus kertas dan mampu membuatmu merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Julia. Seperti pohon betulan kan?
(5)Bayi Dinosaurus
Apa hewan peliharaanmu di rumah? Anjing? Kucing?  Mungkin akan terdengar biasa. Apakah kamu pernah berpikir ingin memelihara bayi dinosaurus? Tentu saja bakal terkesan keren. Hanya saja, dinosaurus disebut sudah punah dan tak mungkin dipelihara. Namun tidak bagi Ramon Bruin.

Dengan imajinasinya, Bruin menggambar seekor anak T-Rex yang bahkan begitu mirip dengan aslinya karena terkesan sangat mengerikan dan liar. Mungkin kalau kamu tempel gambar ini di tembok, tikus di dapurmu bisa takut. 
(6)Benar-Benar Nyata
Seberapa jauhkah seni lukis 3D mampu menembus batas-batas lukisan pada umumnya? Jawabannya adalah sampai menjadi seakan nyata. Dan hal itulah yang dibuktikan oleh Alessandro Diddi lewat lukisannya ini. Mungkin jika digambar dengan konsep 2D, bakal hanya berubah rangka kubus yang tidak penting.

Namun di tangannya, Diddi mampu membuat rangka kubus ini tampak istimewa. Dia bahkan menggambarkan detail bayangan yang sangat pas sehingga tampak seperti kubus ini melayang dan bisa menjadi gantungan kunci untukmu. Luar biasa kan?
Sumber Berita Dari:KapanLagi.com

Sabtu, 08 November 2014

BAGIAN - BAGIAN BIOLA

Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak. 


Tiang penyangga di dalam biola yang terlihat melalui lubang F
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Lubang suara tersebut mempengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai “lubang nafas” biola pada saat udara beresonansidi dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebutpurfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.

Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.


Jembatan baru dan jembatan yang sudah jadi
Jembatan biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan: lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.



Empat buah penyetel tambahan pada masing-masing senar
Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan merubah kualitas suara yang dihasilkan.)